Kamis, 01 Maret 2012

Fotografi

Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure).
Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.

Sejarah Fotografi
Kronologi perkembangan fotografi dimulai dengan:

Foto Heliografi dengan subyek pemandangan yang pertama dibuat oleh Joseph Nicéphore Niépce pada tahun 1826

Boulevard du Temple, foto Daguerreotype pertama yang dibuat oleh Daguerre pada sekitar tahun 1838-1839

Citra berwarna yang pertama, Maxwell, 1861

Foto berwarna yang pertama dibuat oleh Louis Ducos du Hauron pada tahun 1877.

High speed photography, Muybridge, 1878

Citra hasil pemindaian komputer digital, 1957

§  1822 – Joseph Nicéphore Niépce membuat foto Heliografi yang pertama dengan subyek Paus Pius VII, menggunakan proses heliografik. Salah satu foto yang bertahan hingga sekarang dibuat pada tahun 1825.
§  1826 – Joseph Nicéphore Niépce membuat foto pemandangan yang pertama. yang dibuat dengan pajanan selama 8 jam.
§  1835 – William Henry Fox Talbot menemukan proses fotografi yang baru.
§  1839 – Louis Daguerre mematenkan daguerreotype.
§  1839 – William Henry Fox Talbot menemukan proses positif/negatif yang disebut Tabotype.
§  1839 – John Herschel menemukan film negatif dengan larutan Sodium thiosulfate/hyposulfite of soda yang disebut hypo atau fixer.
§  1851 – Frederick Scott Archer memperkenalkan proses koloid.
§  1854 – André Adolphe Eugène Disdéri memperkenalkan rotating camera yang dapat merekam 8 citra berbeda dalam satu film. Setelah hasilnya dicetak di atas kertas albumen, citra tersebut dipotong menjadi 8 bagian terpisah dan direkatkan pada lembaran kartu. Kartu ini menjadi inspirasi penyebutan (fr:carte de visite, bahasa Inggris:visiting card)
§  1861 – Foto berwarna yang pertama diperkenalkan James Clerk Maxwell.
§  1868 – Louis Ducos du Hauron mematenkan metode subtractive color photography.
§  1871 – Richard Maddox menemukan film fotografis dari emulsi gelatin.
§  1876 – F. Hurter & V. C. Driffield memulai evaluasi sistematis pada kepekaan emulsi fotografis yang kemudian dikenal dengan istilah sensitometri.
§  1878 – Eadweard Muybridge membuat sebuah foto high-speed photographic dari seekor kuda yang berlari.
§  1887 – Film Seluloid yang pertama diperkenalkan.
§  1888 – Kodak memasarkan box camera n°1, kamera easy-to-use yang pertama.
§  1887 – Gabriel Lippmann menemukan reproduksi warna pada foto.
§  1891 – Thomas Alva Edison mematenkan kamera kinetoskopis (motion pictures).
§  1895 – Auguste and Louis Lumière menemukan cinématographe.

 




Artikel Lainnya :
Animasi
Tentang Multimedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

dedhyahya.blogspot.com is loading comments...